Selasa, 25 Januari 2011

Tentang Epson T13



Mungkin anda sekalian tau printer diatas..
Udah pasti printer ini adalah printer epson T13. Printer pertama yang saya beli pada akhir desember 2010.

Menjelang skripsi, saya mulai dipusingkan dengan yg namanya draft. Sedikit-dikit ada yg harus diprint. Dan saya mulai memilih-milih printer mana yg sesuai dengan uang saku mahasiswa macam saya. Saya cari deh printer-printer dengan range 400rb-1jt.

Asalnya saya memilih printer HP d1660 , dengan alasan produk-produk keluaran HP cukup bagus dan bodinya yahud. Setelah nanya ke tukang infus, ternyata printer HP susah diinfus dan tintanya wajib ori.
Kalo dikasih tinta non-ori biasanya printer suka ngadat. Ga mau ngeprint. Alhasil, walaupun harga printernya cuman 300rban(tanpa infus) dan catridgenya lebih murah dari canon, saya berpikir 2x mengingat biaya operasionalnya cukup tinggi.

Lalu saya beralih ke canon ip2770, salah satu printer paling branded, dengan harga printer paling murah sekitar 400rban(tanpa infus), saya tertarik dengan tampilan bodinya yg yahud dan keunggulan utamanya di sektor kecepatan (dibandingkan epson). Tintanya juga bisa non ori, dan hemat dari biaya operasional tinta. Yg saya jadikan alasan tidak memilih ini adalah karena cartridgenya yg mahal. 2 catridge (warna+hitam) harganya nyaris seharga printernya. Dan kebayang, kalo saya harus suntik cartridge dan terjadi kecelakaan dalam suntik.
Bisa-bisa catridge melayang a.k.a rusak, saya kemudian berpikir untuk menginfus printer ini, tapi menurut teman saya(yg sudah memakai canon+infus) hasilnya kurang bagus, suka ngadat. Kalo botol tinta lebih tinggi dari printer, si cartridge suka banjir.
Saya berpikir tentang printer ini, untuk skripsi terlihat ribet amat ya.. Bisa-bisa kalo ngeprint mendadak malah timbul masalah ini-itu di printernya.

Akhirnya saya memilih printer ini, walaupun saya tau printer ini agak lambat kalo print.
Waktu pertama, saya berpikir untuk tidak menginfusnya. Tapi karena cartridgenya cuman sekali pakai,saya ga mau harus beli cartridge lagi. Walaupun cartridgenya murah bgt, seriusan!
Pertimbangan lainnya, saya membeli printer ini sebenarnya ada pada kelebihannya yg mudah udah dinfus dan cukup bandel. Lumayan loh, biaya operasional sekali print kertas jauh lebih murah daripada printer-printer diatas, walaupun saya harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli printer(+infusnya) ini.
Sudah 1.5 tahun saya pakai, sejauh ini tidak pernah ada masalah yang rumit. Setlah saya pakai, kelebihan dan kekurangan printer ini adalah sebagai berikut.

Kelebihan printer ini :
1. Mudah diinfus, sehingga biayanya ngeprint jauh lebih murah.
2. Mesin bandel
3. Bodinya tebal dan mudah mencabut cartridgenya
4. Printhead pisah dengan cartridgenya, sehingga kerusakan printhead tidak berefek pada komponen lain.
5. Ngeprint gambar bagus dan cukup detail
6. Jarang paper-jam.
7. Perawatan terhitung mudah.

Kekurangan :
1. lambat, ngeprint 20 lembar butuh waktu sekitar 15 menitan itupun udah pake fast mode.
2. bodinya gede
3. Agak mahal ketimbang printer dengan spesifikasi sejenis
4. Agak boros tinta, tapi ga masaklah karena sudah infus
5. Setelah beberapa ngeprint beberapa puluh kertas, printer ini suka minta direset.
6. tempat nyimpen kertasnya sempit, cuman bisa nampung kertas <100 lembar.
7. Jika printer dibiarkan terlalu lama, tinta di-print head kadang suka mengering.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hilang di Kebun Binatang Bandung | Ketemu pahlawan

Baiklah kali ini saya mau bercerita mengenai pahlawan. Suatu hari aku pernah  bertanya ke temanku namanya si Hermawan, 'What is hero? &#...