Aku mungkin takkan pernah merasa seperti ini sebelumnya, mungkin sekali seumur hidup akhirnya bisa sarjana. Terjangan sidang tugas akhir seolah menjadi titik akhir dari ujian luar biasa, momen yang pantas untuk dirayakan bersama-sama. Aku berjanji kepada teman-temanku untuk mentraktir mereka sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus sebagai balas jasa atas traktiran mereka saat kelulusan.
Aku kemudian mengajak sebagian teman-temanku yang tak begitu sibuk untuk hadir disampingku.
Kevin bersama pacarnya Nadia, pasangan mesra asal Indonesia yang sering dituliskan dalam sastra jawa Kuno. Awalnya mereka sama-sama nyasar ke Rusia kemudian jatuh cinta pada saat Nadia
Agus makhluk yang suka dengan anime-anime, his jokes sometime are the worst. Anak yang terperangkap dalam tubuh dewasa, atau dalam sinteron, kita dapat menyebutnya 'anak yang tertukar'. Mudah berteman dengan setiap orang bahkan dengan wanita sekalipun, tapi sekalinya dia jatuh cinta, dia langsung kena friendzone. tragis!
Feri si muka serius, kadang senyum, kadang ketawa, kadang ngelawak sambil serius. Ibarat komet Hale yang melintas 76 tahun sekali, si Feri ini kadang orang lagi ngelawak, dia paling jarang ketawa. Tapi sekalinya ketawa, semua orang pada pecah gendang telinga.. hahahaha kampret!
Handoko, makluk paling cerewet yang penah diketahui hidup sebagai spesies terlangka di muka bumi. Karirnya kadang jadi stunt-man, kadang jadi pesulap. Kadang jadi detektip yang sering nyasar naek busway. Kadang salah jurusan. Dia selalu berkata, nyasar bukan bagian dari hidupnya, melainkan rutinitas.
Ohya mereka datang-datang jauh dari Jakarta ke Bandung hanya untuk menikmati traktiranku yang amat sederhana. Aku senang mereka bisa datang. Walaupun dengan kondisi dan kesibukan mereka saat ini, aku belum bisa berharap banyak mereka mau datang kesini. Aku paham betul kesibukan mereka seperti apa oleh karena itu kurencanakan agar pertemuan kami menyenangkan.. Kurencanakan weekend ini kami bertemu, dan kami sepakat untuk berada di tempat yang tak jauh dari kawasan utara Bandung. Kami memilih resto tersebut karena menurut kabar makanannya enak dan ada banyak pilihan.
Siang itu, Kevin dan Nadia datang duluan bersama Feri yang tak henti-hentinya membuat mereka tertawa. Kemudian datanglah Handoko yang datang 5 menit kemudian, dengan gaya celengak-celinguknya.
Handoko ternyata sudah ada disana dari sejam yang lalu. Dia nyasar ke meja yang salah -__-
Kemudian aku datang kesiangan seperti biasany selayaknya superhero yang selalu datang kesiangan. Dan yang terakhir datang adalah Agus, 3 jam lalu dia bilang OTW, taunya baru datang jam segini.
nah perkiraanku yang namanya rawon, isinya mirip-mirip serangga tawon. Kenyataannya adalah isinya daging warnanya itemm, langsung seleraku naik turun, membayangkan warnanya yang gelap -__-
Dan oh wait, apa yang dipesan Feri adalah steak cordon blue dengan prosi jumbo yang terlihat sangat nikmat. Aku tak tahu mereka pesan itu, -__- . Karena waktu kami tak banyak, kami langsung melahap makanan kami masing-masing dan seperti biasanya.
Nah saatkucoba makananku sendiri, sial banget aku makan itu
Dan oh wait, apa yang dipesan Feri adalah steak cordon blue dengan prosi jumbo yang terlihat sangat nikmat. Aku tak tahu mereka pesan itu, -__- . Karena waktu kami tak banyak, kami langsung melahap makanan kami masing-masing dan seperti biasanya.
Nah saatkucoba makananku sendiri, sial banget aku makan itu
Oh wait, kok rasanya ga begitu enak ya.. Masih enak ayam saos tomat deh.
Kemudian si feri menghampiriku dengan muka Trollnya..
'napa muka lu kayak disengat tawon?'
'asemm ni makannya ga enak', muka gw udah mirip tawon
'Ya elah gw bilang juga apa, masih enakan Cordon Bleu gw'
Ilustrasi Cordon Bleu(google) |
Kemudian dia memperlihatkan cordon bleu dalam porsi yang sangat banyak.
Kemudian gw mengernyitkan kepala gw
"Terus gw harus bilang wow gitu....kehedd!"
"ga usah, mending lu beli aja lagi cordon bleunya.. huahahhahahaha ", suara tertawanya terbahak-bahak memecah jendela-jendela dalam restoran
"Oke gw akan beli lagi nanti", tukasku dengan muka super serius dan penuh dendam kesumat.
Aku berusaha keras agar mendapatkan cordon bleu dengan memesan via mas-mas pelayan restoran. Sesaat setelah aku bertanya kepadanya, matanya berbinar-binar penuh dengan kebahagiaan.
"Cordon Bleunya sudah habis", suaranya riang. Dia tampak senang sekali seolah tidak menanggapi perasaanku yang berkecamuk dalam duka.
Sedangkan aku saat itu tertunduk lesu di sudut restoran, sembari menatap lantai dengan lesu.
Akhirnya kami pulang. Mereka langsung pulang ke rumah mereka masing-masing.aku mengucapkan terima kasih karena mereka berkenan datang kemari. Tapi aku takkan pernah lupa dengan perlakuan mu Feri, dendam kesumat ini akan terus berjelaga dalam lubuk hatiku sampe akhirnya kau bisa mendapatkan cordon bleu yang lebih enak dari yang kau sodorkan padaku!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar