Paradigma seperti itu adalah anggapan kejam. Kami sungguh dikerdilkan oleh anggapan bahwa kami serba bisa melakukan segalanya. Kami dituntut sempurna. Sungguh kebohongan apabila lelaki dituntut seperti itu, kami bukan robot karena kami juga manusia biasa. Seorang lelaki berhak mendapatkan kepuasan hidupnya, apapun itu. Kebahagian, pengakuan, ambisi dan kekuatan. Lelaki diciptakan dengan energi 'berburu' yang besar, kami mencari ke setiap sudut kehidupan, mencari tantangan yang menarik adrenalin kami dan memenuhi ambisi kami.
Kami diciptakan dengan naturalitas seperti itu. Jadi tuntutan itu tidak berhak disandangkan pada kami. Perlakukanlah kami sebagai seorang pemimpin-pemimpin besarnya yang berhak memiliki kekurangan. Sesungguhnya seorang "superhero" juga bisa mati.