Cerita ini bermulai ketika aku baru saja menyelesaikan studi SMA. Saat itu aku memanfaatkan waktu luangku dengan bekerja di laundry milik tetanggaku yaitu kak Vina. Kebetulan orderan akhir-akhir ini semakin banyak karena memang ada pelanggan baru dari Hotel sebelah. Sehingga kak Vina kewalahan mengurus semua cucian yang menumpuk sangat banyak.
Lokasi laundry tersebut cukup strategis. Sebuah ruko besar setinggi 4 lantai. Lantai pertama ada tempat laundry, lantai 2 adalah milik kak Vina. Sedangkan lantai 3 merupakan tempat menggosok baju. Lantai 4 tempat jemur pakaian yang mirip seperti loteng rumah yang atapnya dilapisi genteng plastik.
Penghasilan yang kudapat sih tak banyak, tapi lumayan setidaknya tiap minggu aku bisa main ke mall dan tidak menyusahkan orang tuaku.
***
"Tiara.... kamu urus cucian mas Riko ya..", teriak mbak Vina dari lantai 1
"iya mbak, mas Riko yang OB hotel itu kan Mbak"..
"Iya, dia minta 2 hari ini seluruh cuciannya harus selesai. Jadi kamu bereskan semua malam ini ya"
"....................", Buset, ternyata cuciannya ada 1 truk. Pikiranku berkecamuk
"Tar kak vina kasih tambahan deh ya", pintanya dengan iba
"iya..", dengan ketus wajahku cemberut sambil sesekali tersenyum memikirkan Zenfone 6 yang bisa kubeli esok hari.. haha
***
Dengan semangat yang kalut dengan cucian yang banyak Dan kukumpulkan semua cucian hotel dari siang.
Satu persatu aku masukkan pakaian basah itu ke mesin pengering. Entah kenapa sesaat setelah mesin pengering bekerja, tiba-tiba mesin mendadak mati. Lah ini mesin pengeringnya rusak.
Kak vina kemudian memberikan saran agar aku menjemurnya satu persatu. Lagipula ada troli yang bisa membawa jemuran itu ke lantai 4. Jadi aku tidak akan kewalahan.
Tak terasa waktu sudah melewati pukul 12 malam, aku liat cucianku sudah jauh berkurang, sebagian sudah ku jemur dengan baik. Tinggal menunggu setengah kering saja untuk kemudian dikeringkan di mesin pengering(jika telah diperbaiki) besok siang.
***
Nah itu kloter terakhir cucianku. Kalo besok kamu ga kering, Zenfone 6 melayang nih.
Aku coba ambil satu persatu kain tersebut kemudian membentangkannya diatas tali yang sudah ada penjepitnya. Namun, tiba-tiba kulihat ada satu kain seprai di ujung lantai 4 yang kusam sekali. Nampak jelas, meskipun kain itu berada di sudut lantai 4.
"Ya ampun ceroboh sekali aku tidak melihatnya, aku harus mencucinya kembali", gerutuku terdengar cukup menggema.
Aku berjalan pelan-pelan mengambil kain seprai tersebut karena terhalangi banyak kain yang telah menggantung. Hingga sesaat sebelum aku mengambil cucianku, mataku terbelalak melihat apa yang kulihat, ternyata kain tersebut tidak menggantung di tali jemuran tapi melayang.
Kain itu bukan kusam karena kotor tapi karena bercak darah sangat banyak, ... mataku reflek melihat ke atas kain tersebut dan ternyata kulihat sebuah wajah mengerikan, senyum menyeringai menatap tajam.
"Ciii Luukkkkk Baaaaa... hahahahahahaha ", terdengar suaranya parau diikuti suara tertawa khas kuntilanak. Tak terasa badanku sendiri pelan-pelan terjatuh sambil melihat ke arah makhluk menyeramkan itu. Mataku kemudian tertutup perlahan, sesaat sebelum makhluk itu berhenti tertawa. Aku pingsan malam itu..
***bersambung
Minggu, 28 September 2014
Rabu, 03 September 2014
[Poetry] Takkan Lama
Siapa kamu?
Resah dalam kalbuku?
Kesepianku membaur dalam biru
Semua tampak semu
Jika aku disini mau kah kau berada disana
Temaniku malam ini
Bersapa dalam sepi
Hai.. jika jatuh cinta itu biasa
bagaimana cara agar saya bisa mengurai kata-kata?!
Matamu itu sungguh aku membencinya
Senyumanmu itu membunuhku.. kau tahu?
Kadang langit mempertanyakan dimana otakku
dimana logikaku dulu bersandar
Kamu dalam sanubariku,
cahaya diantara sudut remang-remangku
Dulu yang gelap tampak tak nyata
sekarang dunia lupa berfatamorgana
apa mataku yang telah buta?
Aku bukanlah kereta shinkansen yang akan selalu tepat waktu menjemputmu
bukan pula Hot Delivery yang siap menjawab kebutuhanmu
atau kasir Supermarket yang akan selalu menyapamu..
Aku akan datang kok, jangan terlalu memaksa masalah waktu
Jika aku sedikit terlambat, maukah kau disana?
aku takkan lama.
Langganan:
Postingan (Atom)
Hilang di Kebun Binatang Bandung | Ketemu pahlawan
Baiklah kali ini saya mau bercerita mengenai pahlawan. Suatu hari aku pernah bertanya ke temanku namanya si Hermawan, 'What is hero? ...
-
"Tidaaaaak...... ", adalah kata pertama yang saya ucapkan ketika saya kehilangan bracket behel yang menempel di gigi saya akibat c...
-
Alhamdulilah, akhirnya keinginan saya untuk memasang bracket telah terpenuhi. Setelah 9 tahun lamanya menabung, berusaha dan berdoa, akhirny...
-
Kali ini saya akan me-review sedikit tentang salah satu laptop kesayangan saya yang terhitung cukup baru, yaitu laptop Samsung NP300E4X-T02...